Kuliah Pakar: Transplantasi Ginjal, Harapan dan Tantangan

Sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas wawasan mahasiswa di bidang ilmu kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) PGI Cikini secara konsisten menghadirkan kegiatan akademik inspiratif melalui program Kuliah Pakar. Kegiatan ini menjadi wadah penting bagi mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan untuk mendapatkan pengetahuan langsung dari para praktisi dan pakar profesional di bidangnya, guna memperkuat pemahaman teori sekaligus menambah wawasan praktis di dunia kerja kesehatan.

Pada Rabu, 5 November 2025, STIKes PGI Cikini menyelenggarakan Kuliah Pakar dengan tema “Transplantasi Ginjal: Harapan dan Tantangan”. Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB ini menghadirkan pemateri tunggal Dr. Egi Edward Manuputty, SpU, dokter spesialis urologi dari RS Primaya PGI Cikini, dan dipandu oleh Eugene Joaquina sebagai MC serta Cindy Christin Isabela Sinaga sebagai moderator. Kegiatan Kuliah Pakar ini dilaksanakan secara luring dan daring melalui aplikasi Zoom Meeting.

Sambutan Ketua STIKes PGI Cikini

Acara ini diawali dengan sambutan dari Ketua STIKes PGI Cikini, Dr. Nouvy, MPH, yang menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ilmiah ini.

Puji syukur, kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya, kita dapat berkumpul hari ini dalam acara kuliah pakar yang sangat penting dengan topik ‘Transplantasi Ginjal: Harapan Baru bagi Pasien Gagal Ginjal Kronis’.

Atas nama civitas akademika STIKes PGI Cikini, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada narasumber yang telah bersedia meluangkan waktu dan berbagi ilmu serta pengalaman berharga. Kami juga mengapresiasi kerja keras panitia pelaksana dan kehadiran para peserta yang menunjukkan antusiasme tinggi terhadap topik ini.

Seperti kita ketahui, penyakit ginjal kronis merupakan masalah kesehatan global yang serius. Transplantasi ginjal sering kali menjadi pilihan pengobatan terbaik bagi banyak pasien, menawarkan kualitas hidup yang jauh lebih baik dibandingkan dialisis. Namun, pelaksanaannya melibatkan tantangan medis, etis, dan sosial yang kompleks.

Kuliah pakar hari ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman kita mengenai aspek-aspek tersebut, mulai dari persiapan pra-transplantasi, teknik bedah, manajemen pasca-operasi, hingga perkembangan riset terbaru di bidang urologi dan nefrologi.

Kami berharap melalui acara ini, para peserta, khususnya rekan-rekan sejawat dan mahasiswa, dapat memperoleh wawasan baru, meningkatkan kompetensi klinis, dan memicu diskusi ilmiah yang konstruktif. Semoga pengetahuan yang kita dapatkan hari ini dapat kita terapkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien di fasilitas kita masing-masing.

Inti Materi Kuliah Pakar

Dalam penyampaiannya, Dr. Egi Edward Manuputty, SpU menjelaskan secara mendalam mengenai transplantasi ginjal sebagai salah satu bentuk terapi terbaik bagi pasien gagal ginjal stadium akhir. Transplantasi ginjal memberikan harapan baru bagi pasien untuk dapat meningkatkan kualitas hidup, terbebas dari ketergantungan mesin dialisis, serta memiliki harapan hidup yang lebih panjang dibandingkan terapi dialisis jangka panjang.

Namun demikian, tantangan dalam pelaksanaan transplantasi ginjal masih cukup besar. Beberapa di antaranya adalah keterbatasan donor ginjal, risiko penolakan organ oleh tubuh penerima, efek samping penggunaan obat imunosupresan, serta biaya yang tinggi. Selain itu, keterbatasan infrastruktur kesehatan dan jumlah tenaga spesialis di luar kota besar masih menjadi hambatan serius dalam pemerataan layanan transplantasi ginjal di Indonesia.

Kesimpulan Kuliah Pakar

Adapun kesimpulan dari Kuliah Pakar ini menegaskan bahwa:

  •  Transplantasi ginjal memberikan harapan besar bagi peningkatan kualitas hidup pasien dan menjadi solusi terapi yang efektif untuk gagal ginjal stadium akhir.
  • Tantangan utama yang dihadapi meliputi keterbatasan donor, risiko penolakan, kebutuhan terapi imunosupresif jangka panjang, keterbatasan fasilitas, serta pentingnya peningkatan edukasi masyarakat tentang donor organ.

Penutup

Melalui kegiatan ini, STIKes PGI Cikini terus berupaya menghadirkan pengalaman belajar yang bermakna, kolaboratif, dan relevan dengan perkembangan dunia kesehatan. Kegiatan berjalan dengan lancar, diwarnai antusiasme tinggi dari peserta yang aktif berdiskusi dan bertanya kepada narasumber.

Diharapkan kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai bagian dari komitmen STIKes PGI Cikini dalam mencetak tenaga kesehatan profesional, berintegritas, dan berorientasi pada pelayanan kemanusiaan.